Ada
dua bahasa yang penting untuk dikuasai di Indonesia. Bahasa Mandarin dan bahasa
Inggris. Bahasa Mandarin kebanyakan digunakan untuk keperluan bisnis karena
seperti diketahui kebanyakan pebisnis merupakan orang-orang atau pun keturunan
Tionghoa. Untuk bahasa Inggris sendiri memiliki fungsi lebih universal. Bahasa
Inggris digunakan untuk banyak keperluan. Misal, membaca
buku-buku yang belum diterjemahkan ke Indonesia. Kebanyakan buku sudah
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris namun buku-buku penting lain belum
diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Biasanya penerjemahan juga dilakukan dari
buku versi Inggris karena lebih memudahkan. Fungsi lainnya adalah untuk
komunikasi. Tidak terbatas pada ranah bisnis, bahasa Inggris juga dipakai pada
saat turis atau orang asing datang ke Indonesia. Bahasa Inggris memang banyak
digunakan oleh berbagai macam negara. Dapat dikatakan bahasa Inggris merupakan
bahasa universal. Untuk itu, banyak orang-orang mancanegara yang datang ke
Indonesia berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.
Di
Indonesia, bahasa Inggris banyak digunakan di beberapa daerah. Bali merupakan
salah satunya. Di Bali, berkomunikasi dengan bahasa Inggris seakan menjadi
kebutuhan primer. Hal itu disebabkan karena Bali biasanya merupakan tujuan
wisata utama dari turis asing. Kefasihan berbahasa Inggris diperlukan warga
Bali untuk dapat berkomunikasi dengan orang-orang asing tersebut. Banyak turis
asing yang kurang memahami bahasa Indonesia. Bagi sebagian turis asing Bali
bahkan berbeda ‘dunia’ dengan Indonesia. Makanya banyak turis asing yang lebih
memilih berkomunikasi dengan warga sekitar Bali dengan bahasa Inggris.
Selain
di Bali, kota yang aktif menggunakan bahasa Inggris sebagai komunikasi adalah
Jakarta. Tidak sepenuhnya warga Jakarta menggunakan bahasa Inggris sebagai
komunikasi. Beberapa daerah tetap menggunakan bahasa Ibu. Daerah yang paling
dominan adalah Jakarta Selatan. Perbedaan sosial dan masyarakat yang
menyebabkan terjadinya penggunaan bahasa Inggris. Jakarta Selatan merupakan
wilayah aktif perkantoran atau ada yang mengatakan sebagai Segitiga Emas
Jakarta, dihuni oleh gedung-gedung perkantoran. Perkantoran yang terdapat di
wilayah ini kebanyakan adalah perusahaan yang dimiliki asing. Untuk itu,
komunikasi di daerah ini aktif menggunakan bahasa Inggris.
Melihat
pentingnya berbahasa Inggris tersebut akan membuat masyarakat Indonesia
berpikir lebih baik menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama dalam
komunikasi sehari-hari. Namun, aktivis bahasa Indonesia, Ivan Lanin, memberikan
gagasan penting dalam menanggapi fenomena tersebut. Ivan Lanin mengatakan bahwa
masyarakat Indonesia itu harus terus mengutamakan bahasa Indonesia,
mempertahankan bahasa daerah, dan harus mampu menguasai bahasa asing. Quote tersebut nampaknya adalah hal
paling tepat dalam menghadapi permasalahan bahasa di Indonesia. Terutama untuk
anak-anak muda yang sudah sangat terpengaruhi oleh budaya dan hal-hal dari
negara asing.
Generasi
milenial berada pada garis dunia paling maju saat ini. Generasi milenial akan
sangat terpengaruh oleh budaya-budaya asing. Bahkan, generasi milenial akan
terus bersaing dengan orang-orang dari negara lain meskipun masih di dalam
negaranya sendiri. Persaingan yang sangat ketat ini akan membuat generasi
milenial wajib mempelajari banyak hal tentang teknologi dan informasi.
Teknologi dan informasi akan lebih dulu muncul di dunia Barat. Jika tak
memiliki kecakapan bahasa yang tinggi maka akan jauh tertinggal. Melihat kiblat
teknologi dan informasi ini dominan dari Amerika, maka kebahasaan yang perlu
ditingkatkan adalah bahasa Inggris. Perlunya meningkatkan kemampuan berbahasa
Inggris ini adalah untuk bersaing dengan negara lain dalam kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan informasi. Sebisa mungkin generasi milenial di
Indonesia harus lebih mendahului generasi milenial di negara-negara lain. Maka
kecakapan berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, menjadi hal wajib bagi
generasi milenial di Indonesia.
Kewajiban
dalam memiliki kemampuan berbahasa asing tersebut tentunya akan sangat
memengaruhi generasi selanjutnya. Di masa depan akan mulai muncul orang-orang
yang berkomunikasi dengan bahasa Inggris sebagai bahasa primer. Fenomena ini
sudah cukup terlihat pada masa sekarang dari anak-anak balita yang
berkomunikasi dengan ayah dan ibunya menggunakan bahasa Inggris. Kembali
seperti yang telah dibincangkan, generasi pasca milenial akan menganggap bahasa
asing, terutama bahasa Inggris, akan menjadi ‘makanan’ utama mereka setiap
harinya. Prinsip dari Ivan Lanin tentang bahasa perlu ditanamkan pula dalam
diri generasi pasca milenial agar tidak terjebak pada plot selanjutnya.
Kemahiran
berbahasa Inggris bukan berarti adalah suatu kemunduran dalam kebahasaan di
Indonesia. Kemahiran berbahasa Inggris ini diperlukan, terutama generasi
milenial, untuk bersaing dalam dunia kerja. Seperti yang telah dibahas, banyak
perusahaan di Indonesia yang rata-ratanya dimiliki oleh perusahaan asing.
Kemampuan berbahasa Inggris ini sudah menjadi salah satu syarat penting untuk
bisa bekerja di beberapa perusahaan asing tersebut. Diperlukannya kemahiran
berbahasa Inggris ini dikarenakan klien dari perusahaan asing adalah
orang-orang dari luar negeri. Memakai bahasa Inggris dalam berkomunikasi akan
memudahkan klien dalam menangkap tujuan-tujuan yang disampaikan. Klien tidak mau
mempelajari bahasa Indonesia karena kerja sama hanya bersifat temporer dan
mempelajari bahasa Indonesia hanya akan menghilangkan efisiensi pekerjaan.
Karena alasan itulah banyak perusahaan meminta karyawannya untuk mahir
berbahasa Inggris. Pentingnya berbahasa Inggris juga tidak hanya dibutuhkan
dalam dunia kerja, namun juga dalam kesenian.
Untuk
mencapai level tertinggi, banyak musisi Indonesia berlari-lari menuju Amerika
Serikat demi menggapai cita-citanya. Misal saja seperti Agnez Mo dan Rich
Brian. Tanpa keterampilan berbahasa Inggris mereka tak akan bisa bertahan di
negeri Paman Sam tersebut. Kecakapan dalam bahasa Inggris akan menjadi poin
penting untuk mereka bersaing di manca negara, terutama Amerika Serikat sebagai
negara adidaya. Kepentingan itu dapat digunakan untuk memahami keadaan dunia
seni di sana. Selain dari bentuk kesenian yang ada, selera pasar dapat dilihat
dari kehidupan masyarakat di sana. Untuk memahami itu semua, bahasa Inggris
menjadi kunci penting yang perlu dibawa.
Selain
musisi, ada juga aktor dan aktris film
yang tumbuh dan mengembangkan karirnya di negeri Barat. Misal Nicholas Saputra
dan Cinta Laura Kiehl. Sejak usia muda, kedua artis dari Indonesia tersebut
sudah melanglang buana mencari ilmu dalam dunia peran di Amerika Serikat.
Bayangkan bila mereka tak memahami atau bahkan tak mengerti bahasa Inggris. Tak
akan ada kesempatan bagi mereka untuk bertahan di sana karena hal terpenting
untuk dapat bertahan pada suatu tempat yang asing adalah bahasa.
Keuntungan
lain dari mahir berbahasa Inggris adalah dapat mencari pendidikan di luar
negeri seperti halnya yang dilakukan oleh Nicholas Saputra. Biasanya sekolah
dan universitas di Indonesia mengadakan pertukaran pelajar. Dalam kesempatan
itu tentunya banyak pelajar yang mau untuk mencoba menggali ilmu di luar
negeri. Hal itu digunakan untuk menambah referensi pelajar dalam mencari ilmu.
Banyak hal-hal di Indonesia yang tentunya tidak terdapat di negara lain. Untuk
itu, pertukaran pelajar banyak diincar oleh banyak pelajar di Indonesia. Selain
program pertukaran pelajar, banyak pelajar Indonesia yang memang bersekolah di
luar negeri entah dari beasiswa maupun biaya pribadi.
Untuk
menunjang kegiatan tersebut, setidaknya pelajar yang hendak mencari ilmu di
luar negeri harus fasih dalam berbahasa Inggris. Sekali lagi perlu ditegaskan
alasan bahasa Inggris perlu dikuasai adalah karena bahasa Inggris adalah bahasa
yang sangat universal. Penuturnya mungkin hampir dari seluruh penduduk bumi.
Alasan itulah mengapa pelajar yang hendak ke luar negeri setidaknya harus fasih
dalam bahasa Inggris karena mungkin saja pelajar yang tinggal di luar negeri
tersebut kurang memahami bahasa utama di negara yang akan ia datangi. Solusinya
adalah menggunakan bahasa Inggris karena kemungkinan besar penduduk di sana
memahami bahasa Inggris.
Menilik
kembali uraian di atas, dapat diketahui bahasa Inggris sangat punya pengaruh
besar dalam membentuk kepribadian generasi di Indonesia, terutama generasi
milenial. Meskipun memiliki dampak yang buruk, hal itu dapat diatasi dengan
prinsip kebahasaan yang ditanamkan dalam diri generasi milenial dan generasi
pasca milenial. Pada beberapa aspek tentunya terdapat hal positif mengenai
bahasa Inggris di kalangan masyarakat milenial. Suatu hal memang selalu seperti
dua sisi koin, tergantung bagaimana kita dapat mengolahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar