Air
matanya jatuh tanpa ada aba-aba dari diri Siren. Ia tak kuasa mendengar kabar
bahwa suaminya tewas dalam kebakaran. Padahal baru dua minggu mereka bertukar
cincin di depan penghulu. Masih ramai sekali perbincangan dia dengan
teman-temannya di media sosial mengenai pernikahan mereka itu. Tapi ternyata
kenyataan lebih kejam dari harapan. Ya, sebelumnya ia mempunyai harapan dengan
suaminya, Atma, untuk memberi nama anak pertamanya. Suaminya berkata sudah
menyiapkan nama yang baik untuk bayinya nanti. Namun, suaminya saja bahkan
masih belum tahu apakah ia akan menjadi ayah atau belum. Siren mengerang antara
marah dan kecewa. Ia mengutuk Tuhan yang seakan mencuri kebahagiaannya. Selang
lima menit ia pun pingsan di sandaran kakaknya, Rahma.